Anjungan Sulawesi Utara terdiri atas dua buah bangunan
yang mewakili 4 (empat) daerah budaya asli Propinsi Sulawesi Utara, yaitu
- Sangihe Talaud
- Minahasa
- Bolaang Mongondow
- Huluntalo
Dalam kompleks anjungan ini daerah yang dijadikan
representatif di dalam bangunan anjungan ialah Rumah Adat Bolaang Mangondow.
Didalam bangunan anjungan dipergerakan busana adat dari empat daerah budaya
Sulawesi Utara. Adapun bagian-bagian bangunan Anjungan Propinsi Sulawesi Utara
antara lain terdiri dari :
- Kollong Rumah, yang dipergunakan sebagai ruang pameran kekayaan alam yang terkandung di bumi Sulawesi Utara, hasil industri dan kerajinan, serta alat-alat musik tradisioanal yang sudah sangat terkenal yaitu kollintang dan musik bambu.
- Patung Penari Cakalele, yang terletak di halaman anjungan dimana Tari Cakalele merupakan salah satu tarian tradisional Sulawesi Utara yang terkenal.
- Patung Siow Walian, yang berupa patung terdiri dari perwujudan dari manusia yang saling mendukung dimana keberadaan patung ini juga dilengkapi oleh Patung Burung Manguin dipuncaknya. Burung ini sebagai perlambang dari sikap gotong royong atau dikenal dengan Sembilan Religi Purwa.
- Waruga, merupakan salah satu hasil kebudayaan Sulawesi Utara. Bentuk waruga adalah merupakan bentuk apresiasi terhadap orang yang sudah meninggal. Waruga sendiri dipergunakan sebagai makam dari para tokoh atau tonaas (Kepala Suku). Prosesi pemakaman Waruga sangat unik dikarenakan posisis jenazah yang didudukan dengan tangan melipat. Hal ini sebagai peDi halaman juga di hadirkan waruga atau kuburan nenek moyang, terutama para tonaas atau kepala suku. Uniknya adalah bahwa mayat-mayat ini dikebumikan dalam posisi duduk. Dengan tangan melipat, menggambarkan keadaan manusia ketika masih didalam kandungan ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar