Senin, 25 Juni 2012

SEPUTAR JAKARTA


Jakarta merupakan daratan alluvial di muara sungi ciliwung dengan ketinggian antara 5 hingga 50 meter di atas permukaan laut. Kota yang berada di sebelah barat Pulau Jawa ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di bagian timur dan selatan, serta berdampingan dengan provinsi Banten di bagian baratnya.

Luas Jakarta yang mecakup sekitar 661,52 km² daratan dan luas lautan sebesar 6.977,5 km² dialiri 13 sungai yang semuanya bermuara ke Teluk Jakarta. Sungai terpenting bagi kota berpendudukan sekitar 9,6 juta jiwa ini ialah sungai Ciliwung yang membelah kota menjadi dua.

Panduan waktu internasional yang digunakan adalah GMT dengan penambahan waku 7 jam. Sedangkan sebagai perkiraan waktu setempat digunakan Waktu Indonesia Barat (WIB).
Sebagai Ibu Kota Negara Indonesia dan Daerah Khusus Ibukota (DKI), Jakarta, yang dahulu dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia, Betawi, atau Jacatra (1619-1942), dan Djakarta (1942-1972), merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat Provinsi.

Dengan dipimpin oleh seorang Gubernur, Jakarta memiliki pembagian di bawahnya berupa kota administrative dan kabupaten administrative, yang berarti tidak memilki perwakilan rakyat tersendiri. Dengan demikian, DKI Jakarta hanya memilki DPRD Provinsi dan tidak memilki DPRD Kabupaten/ Kota.

DKI Jakarta terbagi menjadi lima kota dan satu kabupaten, yaitu Kabupaten Administrai Kepulauan Seribu dengan Ibu Kota Pulau Pramuka, Kota Administrasi Jakarta Pusat, Kota Administrasi Jakarta Selatan, dan Kota Administrasi Jakarta Timur.

Wilayah Metropolitan Jakarta yang encakup Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dengan jumlah penduduk sekitar 23 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan keenam dunia. Kini dengan terintegrasinya wilayah Jabodetabek dengan wilayah Bandung Raya, atau lebih dikenal dengan wilayah Megapolitan, dimana populasinya mencapai hingga 30 juta jiwa, menempatan wilayah ini di urutan kedua dunia, setelah megapolitan Tokyo.

Jakarta “Semua Ada, Semua Bisa”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar