Terdapat sebuah menara yang dahulu dinamakan
Uitkijk, artinya ‘tempat pengintaian’ karena memang didirikan untuk mengintai
kapal-kapal yang keluar masuk pelabuhan. Kemudian menara itu dipergunakan
sebagai stasiun meteorology. Menara itu dikelilingi tembok tebal, bagian yang
mengarah ke laut berbentuk seperti benteng. Di zaman VOC fungsinya memang
demikian, yaitu merupakan salah satu bastion kota Batavia bernama Cuylenburg
yang didirikan pada tahun 1654. Beberapa meriam kuno masih terpampang disana. Menara
itu sendiri dibangun pada tahun 1839 dan saat ini dinamakan Menara Syahbandar.
Bersebrangan dengan Menara Syahbandar, terdapat
sebuah bangunan yang dahulu merupakan gudang rempah-rempah VOC dan dikenal
dengan nama Weszjidsche Pakhuizen. Dibangun secara bertahap antara tahun 1718
hingga 1778. Pada masa pendudukan Jepang gudang ini digunakan untuk menyimpan
barang-barang perlengkapan perang. Akhirnya setelah dipugar sejak tahun 1977
dijadikan Museum Bahari. Berhadapan dengan museum Bahari sejajar dengan Menara
Syahbandar terdapat sebuah jalan dengan deretan kios-kios yang menjual segala
macam keperluan nelayan serta barang-barang tradisional lainnya. Dan dibelakannya
terdapat pasar yang menjual beberapa jenis ikan hasil tangkapan nelayan. Itulah
sebabnya daerah itu disebut Pasar Ikan.
Agak jauh disebelah utara Menara Syahbandar, dekat
muara Sungai Ciliwung terdapat Pelabuhan Sunda Kelapa. Saat ini kawasan
Pelabuahan Sunda Kelapa masih menampakkan aktifitas sebagai daerah perdagangan
kayu antar pulau dan kegiatan pelelangan ikan.
brosur Kotatua Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar