Taman ini dikenal
masyarakat Jakarta, khususnya sekitar Kotatua dengan nama Taman Stasiun Beos.
Karena terletak persis di depan stasiun (kereta api) Beos/ Stasiun Kota. Banyak
juga yang menyebutnya sebagai Taman Stasiun Kota. Tugu jam yang berada di tengah-tengah
taman masih dapat kita saksikan dibangun dengan gaya Art Deco, sesuai dengan
gaya gedung-gedung sekitar tahun 1920-an. Taman Beos kini telah berubah fungsi
dengan adanya terowongan sebagai Tempat Penyeberangan Orang (TPO) serta
dimanfaatkannya sebagian lahan untuk halte pemberhentian Trans Jakarta koridor
1.
Sebelah timur taman,
terletak Stasiun Kereta Api Jakarta Kota, sebuah stasiun yang besar dan megah
dibangun pada tahun 1870 oleh BOS (Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij)
atau perusahaan Kereta Api Batavia. Stasiun ini merupakan hasil revolusi industry,
baik seni perancang maupun penyelesaian teknisnya. Orang Betawi dulu
menyebutnya Stasiun Beos karena ucapan fonetik dari kata Bos yang dilafalkan
menjadi Be’-OS. Disebelah utara taman
terdapat gedung bergaya campuran Art Deco dan Arsitektur Modern. Gedung tersebut
kini difungsikan sebagai gedung Bank Mandiri.
Disebelah barat taman
terdapat sebuah bangunan besar bekas Bank Exim dengan gaya gabungan Klasik dari
Art Deco yang kini berfungsi sebagai Museum Bank Mandiri. Museum ini merupakan
museum bank-bank pendahulu dan bank-bank yang tergabung dalam Bank Mandiri. Gedung
ini pada mulanya bekas gedung Factoij Nederlansche Handel Maatschappij yang
dibangun pada tahu 1929 oleh biro konstruksi Belanda NV Medan. Bergeser ke
sebelah utara dari gedung tersebut, terdapat bangunan bergaya neo klasik
sebagai akhir dari masa Renaissance di Eropa yang kini difungsikan sebagai
Museum Bank Indonesia, museum ini menempati area bekas Gedung Bank Indonesia. Museum
Bank Indonesia menampilkan berbagai informasi tentang sejarah Bank Indonesia. Koleksi
museum ini meliputi koleksi numismatic serta kolek non numismatic.
Disebelah selatan taman
terdapat sederetan bangunan yang sebagian besar dahulu bergaya Cina. Sekarang tinggal
beberapa saja yang masih menujukkan cirri itu, dan salah satu diantaranya
adalah “rumah penyimpanan abu jenazh”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar